Operasi jantung di masa new normal

Last Updated on September 18, 2020 by Bagus Herlambang

Pasien-pasien penyakit jantung dihadapkan pada suatu dilema di masa pandemi covid-19 ini. Dua pilihan yang sulit, menjauhi rumah sakit karena takut tertular covid-19 atau terus menjalani terapi termasuk menjalani operasi jantung karena takut terjadi serangan jantung. Di masa new normal ini rumah sakit terus belajar dan berbenah, sehingga penderita penyakit jantung dapat terlayani dengan baik dan aman.

Bagaimana kesiapan new normal operasi jantung?

Rumah Sakit terus menyesuaikan diri di masa new normal ini. Rumah sakit yang tadinya tidak memiliki ruang isolasi khusus, telah merenovasi beberapa bangsal untuk menjadi ruang isolasi, termasuk ruang isolasi ICU. Jadi pasien yang terduga atau yang positif covid-19 dirawat terpisah dari pasien-pasien lainnya.

Swab PCR dilakukan secara berkala kepada semua tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang positif diisolasi mandiri, tidak diizinkan untuk masuk kerja. Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai untuk suatu jenis tindakan juga mengurangi risiko paparan kuman/virus kepada tenaga kesehatan.

Pasien-pasien yang akan menjalani prosedur operasi dilakukan pemeriksaan lab darah tepi, foto rontgent toraks, rapid test, dan swab PCR. Pasien yang positif covid-19 akan ditunda operasi jantung nya, diobati dulu covid-19 nya. Dalam kondisi emergensi, pasien yang positif covid-19 dapat dioperasi di kamar operasi khusus untuk pasien covid-19.

Pengkondisian-pengkondisian di atas menjadi kenormalan baru di rumah sakit dan membuat rumah sakit lebih aman bagi pasien dan tenaga medis.

operasi jantung di masa new normal

Serangan jantung perlu mendapat penanganan yang tepat

Serangan jantung yang tidak tertangani dengan baik bisa berakibat fatal. Henti jantung mendadak dapat menyebabkan kematian. Beberapa gejala serangan jantung diantaranya:

  • Nyeri dada kiri yang lokasinya tidak dapat ditunjuk dengan jari, rasanya dada seperti ditekan beban berat.
  • Nyeri dada yang menjalar ke leher, punggung, dan lengan.
  • Sesak napas.
  • Pusing, seperti mau pingsan.
  • Keringan dingin.
  • Dapat disertai rasa mual dan muntah.

Jika Anda mengalami hal-hal seperti yang tersebut di atas, maka sebaiknya menghubungi Unit Gawat Darurat dan pergi ke Rumah Sakit dengan menerapkan protokol kesehatan selama di perjalanan dan di rumah sakit.


Silakan baca juga: Bypass jantung atau pasang ring saja?


Adaptasi kebiasaan baru pergi ke rumah sakit

Beberapa tips berikut ini dapat diterapkan agar tetap aman saat pergi ke rumah sakit:

  • Memakai masker dengan baik (ukurannya pas, menutupi mulut, hidung, sampai dagu). Jangan menurunkan masker di bawah lubang hidung atau bahkan menurunkan masker ke leher.
  • Memakai face shield untuk tambahan proteksi, jika memungkinkan.
  • Jika memungkinkan berangkat dengan kendaraan sendiri dan batasi jumlah keluarga yang ikut mengantar.
  • Membawa hand sanitizer kecil di dalam tas.
  • Membawa cadangan masker di dalam tas.
  • Usahakan senantiasa menjaga jarak setidaknya 1-2 m di ruang tunggu, atau di tempat umum.
  • Sedapat mungkin hindari menyentuh benda-benda yang mungkin disentuh oleh orang banyak.
  • Sering cuci tangan dengan sabun atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, terutama jika akan menyentuh hidung, mulut, atau mata.
  • Bawa bekal makanan dan minuman sendiri dari rumah.
  • Jika telah selesai urusan di rumah sakit, sebaiknya segera pulang ke rumah.
  • Sampai di rumah segera mandi, ganti pakaian, dan bersihkan perlengkapan yang dibawa ke luar rumah (hand phone, dompet, face shield, kaca mata, dsb). Boleh juga membersihkan perlengkapan-perlengkapan tersebut dengan swab alkohol.
  • Jangan lupa berdo’a.

Layanan telemedicine atau poliklinik online

Pasien-pasien dengan kondisi penyakit jantung yang stabil mungkin hanya memerlukan konsultasi dengan dokter yang terbiasa menangani sebagai kontrol rutin atau menjelang obat rutinnya habis. Banyak rumah sakit telah menyediakan layanan telemedicine atau konsultasi jarak jauh, seperti layanan Poliklinik Online RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

Poliklinik Online RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

Dengan layanan telemedicine seperti ini, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter dari rumah dengan menggunakan telepon genggam yang memiliki aplikasi video call atau video conferencing seperti WhatsApp. Jika dari konsultasi secara virtual tersebut ternyata dibutuhkan pemeriksaan fisik secara langsung, atau pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit, baru pasien akan diminta untuk datang ke rumah sakit. Beberapa rumah sakit juga memiliki layanan eksekutif seperti Paviliun Sukaman dan layanan operasi di akhir pekan seperti layanan Weekend Service RSJPD Harapan Kita yang lebih nyaman dan tidak padat pengunjung.

Penutup

Rumah sakit telah melakukan banyak adaptasi kebiasaan baru sehingga operasi jantung di masa new normal menjadi aman bagi pasien dan tenaga kesehatan. Pasien-pasien dengan penyakit jantung yang memerlukan penanganan tindakan atau operasi jantung, sebaiknya tetap menghubungi rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah kematian. Semoga wabah ini segera berakhir dan kehidupan dapat kembali normal seperti sedia kala, termasuk layanan kesehatan.


Artikel terkait:

Anatomi Katup Jantung

Operasi katup jantung bocor atau katup sempit

Operasi katup jantung berupa perbaikan/penggantian katup bisa menyembuhkan kelainan katup jantung bocor atau katup yang sempit bukaannya.

Jantung bocor bisa disembuhkan dengan operasi

Jantung bocor, penyakit bawaan lahir yang bisa disembuhkan dengan operasi penutupan lubang pada sekat pembatas ruang-ruang jantung.

Share to Social Media

Diterbitkan oleh Bagus Herlambang

A father, husband, photographer, musician, cardiac surgeon, in that sequence.

Tuliskan komentar Anda

%d blogger menyukai ini: